Wednesday, June 19, 2013

Disana



Ku gulung lagi selembar rindu yang berserak di lantai kamarku.
Jumlahnya beribu.
Meski ku berusaha merapikan, tetap saja, denting waktu memunculkan lembaran baru.
Aku letih.
Kubiarkan lembaran itu berserakan.
Sebagian telah kusimpan di bilik kayu.
Takkan kubuka lagi.
Hingga berdebu.
Hingga rapuh.
Hingga ia hilang diambil waktu.


Tersudut di kamar.
Mencium isak tangisku yang luruh oleh senja.
Mendengar bayang-bayang yang melintas di lorong langit.
Berteman dengan kesendirian.
Menepuk bahu keheningan yang kian terasa mencekam.


Setangkup harapan kini terasa usang.
Mungkin ia lelah..
Mengharapkan tindakanku yang tak kunjung membuahkan arti.
Aku terus bermain dalam kesendirian.
Menunggu senja menghilang.
Menunggu pagi datang.
Meski kutahu, cahaya matahari kan menyilaukanku.
Guratan cahaya dan keramaian kan menyipitkan semangatku.
Namun langkah gontaiku kan tetap menciptakan jejak.


Diantara retakan harapan.
Bersama kesendirian.
Aku melangkah.
Meski kutak tahu kemana tujuan ini berakhir.
Meski kutak tahu apa yang kucari.
Meski sendiri.
Kutetap berjalan pasti.
Menghanyutkan sekotak gulungan rinduku.
Mengusir sepiku.
Aku tahu, ada rentangan bahagia yang menungguku disana.


Disana, entah dimana..