Wednesday, July 3, 2013

Untukmu, Tuan



"Ketika kepulan asap dari kopi hangat membumbung ke udara,
tulisan ini tercipta.."





Selamat ulang tahun, kamu. Di tanggal yang sama, bulan yang sama, namun tahun yang berbeda, jumlah lilin di kuemu bertambah satu. Aku berdoa yang terindah, Tuhan mengabulkan yang terbaik. Seadil dan sesederhana itu.


Hei, Tuan.
Tahukah kamu? Bukan hal mudah untuk menciptakan moment "tak biasa" di hari paling luar biasa bagimu. Membagi waktu bukanlah keahlianku. Memunculkan ide kreatif juga bukan kepandaianku. Aku hanya berusaha semampuku, agar usahaku tak bernilai sia-sia di matamu.


Semua itu..
Ah, sudahlah. Aku tak ingin menceritakan bagaimana kehebohanku dalam mempersiapkan ide konyol itu. Kamu hanya perlu tahu akhirnya, ketika aku sangat mengharapkan senyummu muncul dari buih-buih usahaku. Dan benar saja, aku melihat senyum itu. Begitu tulus, begitu bahagia. Aku tahu, itu tak sepenuhnya karena aku. sebab kejutan kecil yang kupersiapkan takkan mampu membuatmu sebahagia itu. Semua karena kamu. Karena hari itu begitu spesial bagimu.


Tuan pemilik senyum yang sangat kusanjung, selamat ulang tahun. Aku tak akan memaparkan sederetan doa disini. Ini urusanku dengan Tuhan. Biarkan Dia mengabulkan apa yang terbaik bagimu dari sederetan doa yang kurapalkan tengah malam itu. Tak usah penasaran, doaku selalu berisi hal-hal yang baik, dan itu kuperuntukkan buatmu.


Tersenyumlah selalu, agar hatimu juga ikut tersenyum. Tetaplah menjadi yang istimewa di hatiku, menjadi yang terhebat di keluargamu. Tetaplah menjadi sosok yang selalu kurindu.







Dari aku,
Pemilik hatimu.