Monday, February 25, 2013

From Medan To Jakarta

Kota hantu!
Bukan kabut, namun kepulan asap jahanam
Pandangan pagi yang langsung merusak mataku

Macet
Masih jam 5 pagi
Namun kendaraan-kendaraan itu sudah berteriak dengan angkuhnya
Memekik
Aku tuli!

Juntaian gedung dengan kuku-kuku bengisnya
Pencakar langit kata mereka
Perusak alam kataku
Tanah berbintang, seru mereka
Polusi cahaya, teriakku

Ibu kota negara
Pantaskah?
Banjir, kerusuhan, pemukiman kumuh, kota metropolis
Semua bersanding di satu tempat
Timpang..

Aku mengagumi kota ini
Namun tak pernah mencintainya
Terlalu asing
Terlalu ku benci
Entah kapan aku dan Jakarta bisa bersahabat
Atau sekedar menjalin hubungan baik

Medan
Rumahku
Cinta pertamaku
Kehidupanku
Hatiku
Semua tertinggal disana

Baby doll
Raga tanpa jiwa
Nyawa lain yang di tiupkan Jakarta padaku

Kota hantu
Begitupun aku..