Monday, August 26, 2013

Kriteria Cinta




"Gue suka cowo yang cool"

"Kalo gue yang cakeeeep. Jadi ga malu kalo diajak jalan"

"Kalo gue yah, pengennya cowo yang smart. Pasti keren abis.."


...


Gue pengen cowo yang begini.. Cowo yang begitu.. Bisa ini.. Bisa itu..
Haloh.. Haloh..
Setiap orang terutama cewe, pasti punya kriteria cowo idaman. Iya, cowo yang (kata mereka) perfect yang nantinya bisa mereka pacarin. Mungkin ga sedikit dari cewe-cewe ini yang ngebuat list kriteria cowo idaman mereka, trus list itu di pajang di tembok kamar, tepat di samping poster Mr. Bean (cowo ter-perfect sepanjang masa), dan berdoa setiap malam agar mereka di pertemukan dengan cowo idaman mereka itu.


Anyway, setelah mengumpulkan butiran-butiran debu yang bertebaran tak tentu arah di kepingan hati para gadis jomblo, gue menyimpulkan beberapa kriteria yang dianggap pantas dijadikan kriteria cowo idaman.


Satu.
Cowo idaman itu harus yang cool.
Setiap gerakan yang dia lakukan bikin kita berasa kayak lagi nonton film slow motion, semua bergerak lambat, dan ada bling-bling cahaya berkerumun di sekitar wajahnya. Cara dia melangkah, menoleh, tersenyum, membuka kaca mata hitamnya, mengibaskan rambut hingga ia terjungkal di gorong-gorong jalan Sudirman, harus terlihat kuwl dan berkharisma. Setiap dia melangkah, angin kayak berkejaran menghampirinya, dan dengan lembut membelai kulit-kulitnya yang bebas dari jerawat. Ngomongin soal cowo cool, pikiran gue langsung menyeret nama Taylor Lautner. Cuma cewe normal yang bilang Lautner itu.. perfect. 


Dua.
Cowo idaman itu ialah cowo yang romantis.
Cowo yang bisa ngebikin segala suasana jadi terasa manis, sampe-sampe kita jadi meringis. Cowo yang bikin hati jadi klepek-klepek saat dia ngebawain bunga ketika kita sakit, dan bunga ini bukan segerobak bunga mawar merah yang udah mainstream banget dikalangan konglocinta, tapi bunga Raflesia Arnoldi, bunga langka yang buat ngedapetinnya aja mesti bertarung dengan pasukan lalat hijau. Kurang romantis apa, coba?


Tiga.
"Cowo idaman itu, ga usah muluk-muluk. Asal dia setia, jujur, perhatian, sayang sama aku, tajir, cakep, pinter, asik, lucu, tinggi, six pack, pokoknya yang sederhana dan apa adanya aja deh.."
Kalo segitu dianggap apa adanya, gimana yang ada apanya??


Ga munafik sih, kalo kita berharap ngedapetin cowo yang terbaik buat dijadiin teman hidup kita. Ia yang kita temui dengan perkenalan yang absurd, hingga ia yang akan duduk di samping kita di beranda rumah, ditemani dua gelas teh hangat, menatap senja sambil saling bergandengan tangan, tersenyum dengan penuh cinta. Beeh..

Tapi sebelum kita berkhayal terlalu tinggi dan akhirnya terjatuh dengan sangat sakit, kita harus sadar kalo kita engga hidup di dunia dongeng, di film drama ataupun di novel cinta. Kita hidup di dunia nyata, dan segala hal yang kita hadapi adalah realitas!

Realitas.. terkadang emang bisa ngebikin kita jauh lebih bersyukur karena kita ngedapetin apa yang sesungguhnya kita butuhkan, bukan kita inginkan. Realitas, menyambungkan benang merah kita dengan seseorang yang mungkin jauh dari kata sempurna. Realitas mengambil perannya, menciptakan momen terbaik hingga gue bertemu dengan dia. Yah, dia. Pria (yang bukan) idaman gue.

Dia engga cool seperti Taylor Lautner. Dia malah berpakaian sesukanya, bahkan sering terkesan dekil. Tapi dia bisa bikin gue mematung dan lupa apa itu bernapas di saat-saat tertentu. Disaat dia ingin, dan ketika dia 'harus' tampil layaknya seorang pria.

Dia engga romantis. Dia ga pernah ngebawain gue bunga, coklat, atau apapun yang bikin kebanyakan cewe-cewe pada meleleh. Dia ga bisa ngebikin setiap suasana jadi kerasa manis. Malahan dia sering jadi sosok paling ngeselin dan bikin bete. Tapi dia engga pernah absen untuk ngebikin gue tersenyum, meski dengan hal-hal sepele, misalnya dengan goyang itik di tengah taman, atau memasang wajah paling jelek setingkat orang utan.

Iya, dia engga romantis, tapi dia bisa bikin gue ngerasa nyaman. Dia engga manis, tapi bisa ngebikin segala moment jadi berkesan. Dan itu, bagi gue, cukup untuk mencoret kata "romantis" dari list cowo idaman.

Dia bukan pangeran berkuda putih yang datang secara keren untuk menarik simpati gue. Dia melakukan segalanya seadanya, dengan cinta yang apa-adanya. Dia engga sempurna, tapi dia punya rasa sayang yang luar biasa. Dia engga istimewa, tapi gue bakal meyakinkan segala tanya, bahwa dia satu-satunya.

Ketika kalian mencari kesempurnaan, maka kalian harus sanggup selamanya sendirian. Namun ketika kalian menerima kekurangan, maka kalian akan mendapatkan apa yang sesungguhnya kalian butuhkan. Cinta itu buta, namun bukan mati rasa. Kita engga butuh kriteria, namun cinta.




Dari gue yang terkece,
Suci..